TEGAL — Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pengembangan kualitas pendidikan Bahasa Arab, Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan (PPAD) Kabupaten Tegal terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan pesantren. Kesadaran akan urgensi Bahasa Arab sebagai pintu gerbang memahami literatur Islam dan budaya Arab mendorong pondok ini untuk melakukan langkah-langkah nyata dalam peningkatan kapasitas para pendidiknya.
Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, PPAD bekerja sama dengan Lazis Asfa untuk mengirimkan salah satu gurunya, Ustadz Ryan Khoirurijal, untuk menimba ilmu di luar negeri. Ryan, seorang alumni Pendidikan Bahasa Arab dari Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, yang terpilih untuk mengikuti program Pendidikan Intensif Bahasa Arab di Sultan Qaboos Institute, Kerajaan Oman. Program ini berlangsung selama empat pekan, mulai dari 12 April hingga 12 Mei 2025.
Dalam wawancara eksklusif, ayah dari dua orang anak ini mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan berharga ini. Ia menceritakan betapa pengalaman belajar Bahasa Arab langsung dari penutur aslinya menjadi momen yang tak terlupakan. Selain memperdalam penguasaan bahasa, ia juga berkesempatan meresapi tradisi dan budaya Arab secara langsung — sebuah pengalaman yang menurutnya menjadi bagian integral dalam pembelajaran bahasa tersebut.
Usai menuntaskan program pelatihan, Guru yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini berkomitmen untuk kembali mengabdi di PPAD dengan semangat baru. Ia membawa “oleh-oleh” berharga berupa pembaruan metodologi serta materi pembelajaran yang lebih kreatif dan menggembirakan. Dengan bekal ini, ia bertekad menghadirkan suasana belajar Bahasa Arab di PPAD yang lebih hidup, interaktif, dan mengakar pada budaya Arab sesungguhnya.
reporter : Danu
Pict : Ryan Kh.